Air Asam Tambang (AAT)
Pengertian
Proses lindian, rembesan, atau aliran akibat adanya oksidasi mineral sulfide pada kegiatan pertambangan.
Prinsip pencegahan dan penanggulangan
Hilangkan salah satu atau lebih unsur pembentuk AAT, yaitu mineral sulfide, oksigen atau air.
MINERAL PEMBENTUK AIR ASAM TAMBANG (AAT)
• Pirit ( Fes2 )
• Markasit ( FeS2 )
• Arsenopirit ( FeAsA )
• Kalkosit ( Cu2S )
• Kovelit ( CuS )
• Kalkopirit ( CuFeS2 )
• Molibdenit ( MoS2 )
• Sinabar (HgS )
• Galena ( PbS )
• Spalerit ( ZnS )
MINERAL PENETRAL AIR ASAM TAMBANG (AAT)
• Kalsit ( 100% ) CaCO3
• Siderite ( 116% ) FeCO3
• Rodokrosit ( 115% ) MnCO3
• Magnesit ( 84% ) MgCO3
• Witerit ( 196% ) BaCO3
• Ankerit ( 108% ) CaF(CO3)2
• Dolomite ( 92% ) MgCa(CO3)
• Malakit ( 74% ) CuCO3(OH)2
• Manganit ( 88% ) MnOOH
• Limonit/goetit ( 89% ) FeOOH
PENCEGAHAN AIR ASAM TAMBANG ( AAT )
• Mencegah terbentuknya Air Asam Tambang (AAT)
• Meniadakan salah satu atau lebih unsur pembentuk Air Asam Tambang (AAT)
• Cara kering ( pemisahan, penimbunan, pelapisan, dsb )
• Cara basah ( wet land )
PENDEKATAN HIDROLOGI
• Prinsip : menjaga agar air tidak mengaliri material pirit ( KEEP WATER AWAY FROM PYRITIC MATERIAL )
• Tempatkan timbunan diatas permukaan air tanah, padatkan dan lapisi dengan liat
• Parit pengeak ( diversion ditcth ) untuk mengurangi infiltrasi.
PENGENDALIAN ASAM TAMBANG DI PENIMBUNAN BATUAN
Pelapisan
• Pelapisan dengan liat
o Bentonit ( efektif karena sifat mengembang dan melapisi/menutup )
o Stabilisasi dari erosi dan penetrasi akar
• Pelapisan dengan bahan sintetik
o Aspal
o Ter
o Semen
o Plastic film
o Geotekstil
Minimisasi oksigen
• Pelapisan dengan lapisan pengkonsumsi oksigen ( tanah pucuk yang mengandung mikroorganisme aktif ) adalah strategi yang baik untuk mengurangi O2
• Pemadatan pada saat kontruksi
• Pemadatan pada permukaan dan lereng bagian luar untuk mengurangi difusi O2 dan konveksi udara ke dalam timbunan.
Jalur difusi oksigen banyak terdapat pada batuan penutup yang kering tingkat difusi oksigen sangat berkurang pada batuan penutup yang telah dijenuhkan sebagian.
Bakterisida
• Surfaktan anion
• Asam organic pengawet makanan
• Percobaan dengan Sodium Lauril Sulfat (SLS) mampu mengurangi pembentukan AAT hingga 60 – 90 % pada coal refuse.
Pengendalian ( treatment ) Air Asam Tambang (AAT)
• Penetralan dengan kapur
• Penstabilan/pengendapan logam-logam pada sulfide tersebut.
PENGENDALIAN EROSI DAN SEDIMENTASI PRINSIP UMUM PENGENDALIAN EROSI
• Menyesuaikan pembangunan dengan kondisi topografi dan tanah didaerah kegiatan
o Lakukan penilaian terhadap karakteristik fisik lapangan yaitu topografi, tanah dan pengaliran
o Manfaatkan topografi yang ada
o Manfaatkan pola drainase alamiah
• Membuat rencana kendali erosi dan sedimentasi sebelum dilakukan kegiatan yang dapat mengganggu tanah
o Dibuat oleh atau dengan bantuan tenaga ahli yang mampu mengidentifikasi daerah-daerah yang akan mengalami masalah erosi dan sedimentasi
o Harus dilaksanakan sesuai dengan rencana
• Sedapat mungkin mempertahankan tumbuhan alami
o Pertahankan dan lindungi sampai pada saat kegiatan penebasan benar-benar akan dilaksanakan
o Buat daerah penyangga di sekitar lokasi kegiatan
• Meminimalkan luas dan lamanya tanah terbuka buat jadwal pengupasan dan pembentukan lereng untuk mengurangi luas daerah terganggu sampai pada tingkat yang paling minimum
• Berupaya untuk menahan sedimen di lokasi/sumbernya
o Sedimen dari lokasi kegiatan harus ditangkap dengan kolam sedimen
o Kolam dan perangkap sedimen harus disiapkan sebelum kegiatan konstruksi dimulai.
• Mengalirkan air limpasan menjauh dari daerah yang terganggu
o Saluran pengelak harus digunakan untuk memotong air larian dan mengalihkannya menjauhi daerah kegiatan
o Saluran pengelak harus di siapkan sebelum dilakukannya kegiatan
• Meminimalkan panjang dan kemiringan lereng
o Lereng berteras saluran dan penahan sedimen harus digunakan untuk memotong aliran air pada lereng yang curam dan panjang
o Harus diterapkan upaya untuk memperlambat kecepatan air larian
• Menstabilkan daerah terganggu sesegera mungkin
o Melakukan upaya stabilisasi seperti penanaman tumbuhan penambatan, mulsa, kolam sedimen, anyaman pengendali erosi, dll
o Perbaikan dan pemeliharaan
• Berupaya memperlambat kecepatan air limpasan yang keluar dari lokasi kegiatan
o Mengurangi kecepatan air limpasan dengan menjaga keberadaan tumbuhan penutup
o Membuang luapan air limpasan ke saluran alami
• Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan terhadap sarana kendali erosi secara berkala
o Menugaskan seseorang yang bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan harian
o Melakukan pemeriksaan setelah terjadi banjir.
#Dunia Tambang
Good Mining Practice, Materi dan atau artikel pembelajaran tentang dunia pertambangan dan industri berisi wawasan tentang tambang mineral dan batubara, k3/safety, kepmen 555 pertambangan, dan artikel terkait yg mengatur mengenai AMDAL/ANDAL.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
TOP ENTRIES
=
Klasifikasi Batubara
Batubara adalah bahan bakar fosil yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang hidup dan telah mati sejak 100-400 juta tahun yang lalu. Energi ...
POSTINGAN POPULER
-
Match Factor (MF) adalah persentase keserasian antara alat gali/muat dan angkut pada saat beroperasi. Rumus: MF=(n)(nH)(cL) / (nL)(cH) K...
-
1. Mengukur Strike (arah jurus) Caranya adalah sebagai berikut, tempelkan sisi E (east), kemudian geser gelembung nivo (bull's eye level...
-
Strike (jurus) adalah arah garis yang dibentuk dari perpotongan bidang planar dengan bidang horizontal ditinjau dari arah utara. Sedangkan,...
No comments:
Post a Comment