Saturday, December 20, 2014

Artikel Ventilasi Tambang Bawah Tanah

A. VENTILASI TAMBANG
Ventilasi tambang adalah Suatu proses pengaliran udara bersih dari permukaan/luar ke dalam tambang bawah tanah
Tujuan Ventilasi Tambang
Menyediakan udara bersih dan oksigen yang cukup untuk kebutuhan pernapasan pekerja tambang dan proses kegiatan didalam tambang
Mengencerkan konsentrasi gas-gas beracun dan berbahaya dan debu di dalam tambang sampai dibawah NAB dan mengeluarkannya dari dalam tambang
Menjaga suhu dan kelembaban udara tambang sehingga dapat menjaga kenyamanan pekerja.
B. Sistem Ventilasi Tambang
1. Ventilasi Alam
Prinsip ventilasi alam ini adalah udara dari atmosfer dapat mengalir dengan sendirinya ke dalam tambang
Pengaliran udara tersebut disebabkan tekanan udara di luar lebih besar dari pada udara di dalam tambang
2. Ventilasi Bantu (Buatan).
Prinsip ventilasi buatan ini, udara dari luar dapat mengalir ke dalam tambang dengan bantuan Fan atau mesin ventilasi
Ventilasi buatan ini dilakukan dengan cara/ system tekan, yaitu dipasang Fan pada "Down Cast Shaft” dan system hisap, yaitu dengan memasang Fan pada "Up Cast Shaft”.
3. Ventilasi Buatan Sistem Hembus/Tekan (Forcing System)
Memasang Fan pada Down Cast Shaft
Operator tambang mendapat udara segar
Semua jenis angin dapat dipakai
Dilusi gas lebih cepat
Pengecekan kebocoran lebih mudah
Keburukannya: Debu menyebar dalam tambang
4. Ventilasi Buatan Sistem Hisap (Exhausting System)
Memasang Fan pada Up Cast Shaft
Debu terkumpul dalam pipa (vent. tube)
Debu dapat tertampung dengan "Dust Collector”
Gas-gas dalam tambang belum terdilusi
Kebocoran pipa angin sulit terdeteksi.
C. Kualitas Udara Tambang
1. Gas
2. Debu
3. Suhu
4. Kelembaban
Komposisi Gas Dalam Udara
No. Jenis Gas %Volume %Berat
a. Nitrogen 78,09 75,55
b. Oksigen 20,95 23,13
c. CO2 00,03 00,05
d. Argon 00,93 01,27
GAS TAMBANG DAN ALAT DETEKSI
NAB DAN PENGARUH GAS TAMBANG
Gas SG NAB Fatal Point Pengaruh
% %
O2 1,16 19,6 6,0 Tidak Beracun
N2 0,97 80,0 - Tidak Beracun
CO2 1,53 00,5 18,0 Menyesakkan
CH4 0,55 01,0 5 – 15 Meledak
CO 0,99 00,01 0,03 Racun, Meledak
NO2 1,59 00,0005 0,005 Beracun
H2S 1,19 00,02 0,1 Racun, Meledak
SO2 2,26 00,0005 0,1 Beracun
ALAT/METODE DETEKSI GAS TAMBANG
Gas Alat/Metode Deteksi
CH4 Flame Safety Lamp/Oxidation Catalyc
O2 Sda + Liquid Obs. Stain Tube/Oxytec
CO2 Liquid Abs. Stain Tube
CO Liquid Abs. Stain Tube
Nox Electrochemical Sensor Stain Tube
H2S Electrochemical Sensor Stain Tube
SO2 Electrochemical Sensor Stain Tube
H2 Electrochemical Sensor Stain Tube
Radon Radiation Detector
CARBON DIOKSIDA (CO2)
Diproduksi melalui pernapasan, pembakaran, peledakan dan dipancarkan dari lap batubara, tingkat karbonat, Type batuan lain
Tidak berwarna, lebih berat dari pada udara, memiliki rasa asam pada konsentrasi tinggi
Konsentrasi di udara 0,03%
CARBON MONOKSIDA (CO)
Tidak berbau
Tidak berasa dan berwarna
Dapat dihasilkan dalam ruang terbatas
Hasil dari pembakaran, ledakan, batubara, kondisi suhu kamar tertentu
Lebih ringan dari udara
Menghalangi pembawaan jumlah O2 dari darah
Bisa terdapat dalam tubuh untuk beberapa hari
PENGARUH KONSENTRASI CO/CH4
Konsentrasi CO (%) Pengaruh Pada Manusia
0,02 Sedikit Sakit Kepala
0,04-0,05 Terasa Sakit + Telinga Bunyi
0,08-0,10 Hilang Kesadaran
0,15-0,20 Pingsan
> 0,4 Fatal
Konsentrasi CH4 (%) Pengaruh Negatif
1,0 Maksimum NAB
5 – 15 Meledak
9 – 10 Paling Kuat Daya Ledaknya
Karakteristik Gas Methane - CH4
a. Gas Yang Tidak Berbau dan Tidak Berasa
b. Methane Tidak Beracun dan Tidak berwarna, mudah larut dalam air
c. Spesific Gravity 0,5545
d. Terdapat pada lapisan batubara, sering dijumpai di bagian atap bukaan tambang
e. Pada konsentrasi 0,1 – 5 % campuran antara methan dan oxygen akan terjadi combustion
f. Pada konsentrasi 5 -15 % campuran antara methan dan oxygen akan terjadi explosion
g. Konsentrasi > 15 % methan tidak akan terjadi explosion, tetapi berpengaruh terhadap pernapasan
KARAKTERISTIK/PENGARUH H2S
a. H2S Merupakan gas tidak berwarna
b. H2S Berasa asam & berbau telur busuk (Stink damp = H2S + O2)
c. Gas beracun dan bisa meledak pada konsentrasi 4-44 %
d. Terdapat pada gengangan air tambang/ pelapukan penyanggan
Konsentrasi H2S (%) Pengaruh Negatif
0,0001 NAB Maksimum
0,005 Fatal Point
4 – 44 Meledak
PENGENDALIAN GAS TAMBANG
1. Isolasi Daerah Bekas Tambang
2. Gunakan Handak Permissible Exp.
3. Hindari Genangan Air/penyangga Yang lapuk
4. Hindari mesin tambang menghasilKan Gas beracun
5. Larutkan dengan Air
6. Gunakan Ventilasi Yang efektif
7. Pedomani Dan Patuhi Peraturan
PEDOMAN KUALITAS UDARA TAMBANG SESUAI KEPMEN PE 555 K/26/MPE/1995
Temp udara tambang 18-24 C
Kelembaban Relatif maks. 85 %
CO maks. 00,005 %
Methane maks. 0,25%
H2S maks. 0,001 %
NO2 maks. 0,0003 %
Kecepatan Udara ventilasi min. 7 m/dtk
KTT harus menunjuk petugas mengawasi dan mengukur kondisi ventuilasi/udara
Lokasi pengujian udara tambang pada jalan masuk/keluar udara, dekat persimpangan, 50 m dari tempat kerja,
Lain-lain lihat pasal 523, 525, 369, 370
KLASISFIKASI DEBU TAMBANG
1. Debu Fibrogenic, Silica dan batubara Merusak Pernapasan
2. Debu Carcinogenic, Radon dan Asbestos Merusak Pernapasan
3. Debu Toxic, Lead dan Arsenic, Uranium Meracuni tubuh dan aliran darah
4. Debu Radioactive, Uranium dan Thorium Bahaya Radiasi
5. Debu Eksplosive, besi, seng dan batubara Bisa meledak/terbakar
6. Debu Nuisance, gypsum, kaolin dan kapur Sesak napas/mengganggu pernapasan
7. Debu Inert
FAKTOR BAHAYANYA DEBU TAMBANG
Komposisi Kimia/mineral
Konsentrasi, >60 gr/m3 udara debu batubara bisa meledak NAB 10 mg/m3 udara (Kepmen Kes 260/MEN/KES/1998)
Ukuran Partikel, <20 mesh debu batu bara bisa meledak < 5-7 micron mudah terhisap
Exposure time
Daya Tahan/Kesehatan Seseorang
PENGENDALIAN DEBU TAMBANG
1. Pencegahan
2. Removal/Pembersihan
3. Suppression/Penekanan
4. Isolasi/Covering
5. Dillution/Pengenceran/Ventilasi
6. Teknologi
7. Mutasi
FAKTOR PENGARUH SUHU TAMBANG
1. Gradien Geothermal
2. Suhu di Permukaan
3. Mesin
4. Pernapasan Manusia
5. Oksidasi Batubara
6. Gesekan Aliran
PERMISSIBLE HEAT EXPOSURE IN UNDERGROUND
No. WORK LOAD ENERGY TLV
1. Very Light 130 Kcal/h 31,5
2. Light 190 Kcal/h 30,0
3. Light Moderate 250 Kcal/h 28,5
4. Moderate 310 Kcal/h 27,5
5. Heavy 370 Kcal/h 27,0
HUMIDITY (KELEMBABAN) :
a. Jumlah kandungan uap air yang ada di udara tambang
b. Relative Humidity Kenyamanan
c. Temperatur Efektif (Te)
d. Diagram Psikometrik Sling Psychrometer
e. Kelembaban Relatif : 65 – 85 %
f. Te dipengaruhi oleh : Tw – Td - V
KUANTITAS UDARA TAMBANG
Jumlah Udara bersih dialirkan kedalam tambang aman dan nyaman 02 in – 02 consume = 02 downstrem
a x Q – b = c x q
a = % O2 udara luar (20-21%)
b =Jumlah Ox dibutuhkan/org,m3/dt
c =Ox min.dalam tambang,19,5%
q =Jumlah Ox dibutuhkan/org kerja, m3/dt.
#Dunia Tambang

No comments:

Post a Comment

TOP ENTRIES

=

Klasifikasi Batubara

Batubara adalah bahan bakar fosil yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang hidup dan telah mati sejak 100-400 juta tahun yang lalu. Energi ...

POSTINGAN POPULER