Sunday, December 21, 2014

Siklus Hidrologi

Dalam bahasa yunani Hydro (air), logia (Ilmu) “ilmu air” adalah cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh Bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air. Orang yang ahli dalam bidang hidrologi disebut hidrolog, bekerja dalam bidang ilmu bumi dan ilmu lingkungan.
            Daur / siklus hidrologi adalah sirkulasi yang tidak pernah berhenti dari air di bumi dimana air dapat berpindah dari darat ke udara kemudian ke darat lagi bahkan tersimpan di bawah permukaan dalam tiga fasenya yaitu cair (air), padat (es), dan gas (uap air). Matahari sangat berperan penting dalam siklus hidrologi. Matahari merupakan sumber energi yang mendorong siklus air, memanaskan air dalam samudra dan laut. Akibat pemanasan ini, air menguap sebagai uap air ke udara. 90 % air yang menguap berasal dari lautan. Es dan salju juga dapat menyublim dan langsung menjadi uap air. Arus udara naik mengambil uap air agar bergerak naik sampai ke atmosfir. Semakin tinggi suatu tempat, suhu udaranya akan semakin rendah, suhu rendah tersebut akan mengubah awan, itu mengapa didaerah perbukitan cuacanya dingin dan berawan. Daur hidrologi merupakan salah satu dari daur biogeokimia. Siklus hidrologi berupa cuaca, iklim, dan ilmu meteorologi. Keberadaan siklus hidrologi sangat diperlukan dalam kehidupan.
            Siklus Hidrologi ada 3 macam :
1. Siklus Pendek (Siklus Kecil)
    Yaitu air laut menguap menjadi gas, berkondensasi menjadi awan dan hujan yang jatuh laut.
Penguapan air laut karena pemanasan matahari di permukaan laut
Air laut mengalami perubahan bentuk menjadi gas
Terjadi kondensasi
Pembentukan awan
Turun hujan
Hujan jatuh di permukaan air laut.
Siklus pendek menghasilkan hujan di atas permukaan air laut
2. Siklus Sedang (Siklus Menengah)
            Yaitu air laut menguap menjadi gas, mengkondensasi dan dibawa angin membentuk awan di atas daratan, jatuh sebagai hujan lalu meresap ke tanah, masuk ke sungai dan ke laut lagi.
Siklus sedang adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :
Penguapan air laut
Kondensasi
Angin menggerakkan uap air menuju daratan
Pembentukan awan
Turun hujan di daerah daratan
Air hujan akan mengalir kembali ke laut melalui sungai
3. Siklus Besar (Siklus Panjang)
Air laut menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal-kristal es di atas laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan) dan jatuh sebagai salju membentuk gletser, masuk ke sungai kembali kelaut.
            Bentuk hasil curahan dari hasil kondensasi adalah hujan. Sedangkan bentuk curahan dari hasil sublimasi adalah  salju yang masuk ke perairan darat dan perairan laut. Air bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, seperti dari sungai ke laut, atau dari laut ke atmosfer, oleh proses fisik penguapan, kondensasi, presipitasi, infiltrasi, limpasan, dan aliran bawah permukaan. Dengan demikian, air berjalan melalui fase yang berbeda: cair, padat, dan gas. Suhu disebabkan karena adanya pertukaran energi panas. Misalnya, dalam proses penguapan, air mengambil energi dari sekitarnya dan mendinginkan lingkungan. Sebaliknya, dalam proses kondensasi, air melepaskan energi dengan lingkungannya, pemanasan lingkungan. Siklus hidrologi sangat berarti dalam kehidupan ekosistem dimuka bumi. Siklus air memurnikan air, mengisi ulang tanah dengan air tawar, dan mengangkut mineral ke berbagai bagian dunia. Sangat berguna untuk membentuk kembali fitur geologi bumi, melalui proses seperti erosi dan sedimentasi. Selain itu, sebagai siklus air juga melibatkan pertukaran panas, hal itu berpengaruh pada kondisi iklim di bumi.
Siklus panjang adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :
Penguapan
Sublimasi
Terbentuk awan yang mengandung kristal es
Angin menggerakan kristal es ke daratan
Turun hujan es ( hujan salju)
Pembentukan gletser
Gletser yang mencair membentuk aliran sungai
Air sungai mengalir menuju daratan.
Macam - macam sungai :
1.       Sungai hujan adalah sungai yang berasal dari hujan.
2.       Sungai gletser adalah sungai yang airnya berasal dari gletser atau bongkahan es yang mencair.
3.       Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari hujan dan salju yang mencair.
4.       Sungai permanen adalah sungai yang airnya relatif tetap.
5.       Sungai periodik adalah sungai dengan volume air tidak tetap.
1.      Presipitasi       : Uap air yang jatuh ke permukaan bumi. Sebagian besar presipitasi terjadi sebagai hujan, tetapi di samping itu, presipitasi juga menjadi salju, hujan es (hail), kabut menetes (fog drip), graupel, dan hujan es (sleet). Sekitar 505.000 km3 (121.000 cu mil) air jatuh sebagai presipitasi setiap tahunnya, 398.000 km3 (95.000 cu mi) dari terjadi di atas lautan.
2.      Canopy intersepsi      : Pengendapan yang dicegat oleh dedaunan tanaman dan akhirnya menguap kembali ke atmosfer daripada jatuh ke tanah.
3.      Pencairan salju          :   Limpasan yang dihasilkan oleh salju mencair.
4.      Limpasan (runoff)      : Berbagai cara bagaimna air bergerak di seluruh negeri. Ini mencakup baik limpasan permukaan (surface runoff) dan limpasan saluran (channel runoff). Karena mengalir, air dapat merembes ke dalam tanah, menguap ke udara, menjadi disimpan di danau atau waduk, atau diekstraksi untuk keperluan manusia pertanian atau lainnya.
5.      Infiltrasi                      : Aliran air dari permukaan tanah ke dalam tanah. Setelah disusupi, air menjadi kelembaban tanah (soil moisture) atau air tanah (groundwater).
6.      Penguapan                 : Transformasi air dari cair ke fase gas ketika bergerak dari tanah atau badan air ke atmosfer atasnya. Sumber energi untuk penguapan terutama radiasi matahari. Penguapan banyak yang implisit meliputi transpirasi dari tanaman, meskipun bersama-sama mereka secara khusus disebut sebagai evapotranspirasi
7.      Sublimasi                    : Perubahan wujud secara langsung dari air padat (salju atau es) untuk uap air.
8.      Adveksi                       : Gerakan air - dalam wujud padat, cair, atau uap - melalui atmosfer. Tanpa adveksi, air yang menguap dari lautan tidak bisa jatuh sebagai presipitasi di atas tanah.
9.      Kondensasi                 : Transformasi uap air untuk tetesan air cair di udara, awan dan kabut adalah wujudnya.
10.  Transpirasi      : Pelepasan uap air dari tanaman dan tanah ke udara. Uap air adalah gas yang tidak dapat dilihat.
11.  Arus Bawah Permukaan       : Aliran air bawah tanah, di zona Vadose dan akuifer dan akhirnya meresap ke dalam lautan. Tanah cenderung bergerak lambat, dan diisi kembali perlahan-lahan, sehingga dapat tetap dalam akuifer selama ribuan tahun.
12.  Air tanah                    : Air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah. Air tanah berasal dari salju, hujan atau bentuk curahan lain yang meresap ke dalam tanah dan tertampung pada lapisan kedap air.
13.  Air tanah dangkal      :  Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air tidak jauh dari permukaan tanah. Air freatis sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah air freatis berkurang. Sebaliknya pada musim hujan jumlah air freatis akan bertambah. Air freatis dapat diambil melalui sumur atau mata air.
14.  Air tanah dalam         :  Air artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, di antara dua lapisan kedap air . lapisan di antara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis.
                Air  dibumi tidak akan pernah habis kuantitasnya, namun kualitas air tersebut yang akan habis bila tidak dijaga dengan management air yang benar. Seharusnya kita tidak membuang sampah ke danau, sungai, laut yang merupakan sumber kehidupan dan ekosistem dimuka bumi ini. Bila tidak dijaga dengan benar maka kita dimasa depan akan lebih sulit mendapatkan pasokan air bersih, dan bila air bersih berkurang maka taraf hidup pun akan berkurang dan nilai air akan meningkat. Kehidupan akan tidak seimbang, akan muncul penyakit-penyakit yang dapat merusak kesehatan makhluk hidup terutama manusia dimuka bumi ini.
#Dunia Tambang

No comments:

Post a Comment

TOP ENTRIES

=

Klasifikasi Batubara

Batubara adalah bahan bakar fosil yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang hidup dan telah mati sejak 100-400 juta tahun yang lalu. Energi ...

POSTINGAN POPULER